top of page

Perlu Tahu! Inilah Berbagai Aturan Cincin Tunangan


Pemakaian cincin tunangan bagi kebanyakan pasangan sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Tradisi ini sudah menyebar di berbagai tempat yang ada di seluruh dunia. Bahkan katanya, aturan penggunaan cincin sudah ada sejak tahun 1477 yang lalu. Untuk itulah, ini termasuk dalam tradisi yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Cincin tunangan adalah sebuah cincin yang diberikan oleh pria untuk melamar kekasihnya. Kebanyakan cincin ini memiliki berat antara 2 sampai 4 gram. Meskipun begitu, beberapa pasangan ada yang menggunakan cincin kurang dari 2 gram tapi ada juga yang lebih dari 4 gram. Semua tergantung pada selera dan kemampuan seseorang untuk membelikan cincin untuk kekasihnya itu.

Berbagai aturan dalam cincin untuk tunangan

Meskipun pemberian cincin tunangan termasuk dalam urusan pribadi, tapi siapa sangka terdapat aturan-aturan yang harus diikuti. Dibawah ini adalah berbagai aturan yang harus diperhatikan ketika memberikan cincin tunangan untuk kekasihnya, yaitu:

  • Aturan dalam membeli cincin tunangan

Menurut kepercayaan lama, yaitu kepercayaan yang berlaku di negara-negara eropa pada jaman dulu, seorang laki-laki harus menghabiskan uangnya antara 1 sampai 4 gajinya untuk membelikan cincin tunangan. Bisa anda bayangkan betapa mahalnya cincin tunangan saat itu.

Tapi seiring dengan perkembangan jaman, kepercayaan ini pun semakin hari semakin hilang. Orrang sudah tidak lagi mengikuti aturan tersebut dalam membeli cincin tunangan tapi yang penting disesuaikan dengan dana yang sudah dipersiapkan untuk membeli cincin.

Selain aturan soal harga, aturan lainnya dalam membeli cincin tunangan adalah tentang model. Sebaiknya dalam membeli cincin tunangan disesuaikan dengan karakter dan kepribadian pasangan. Hal ini akan berpengaruh pada kesesuaian antara cincin yang anda belikan dengan gaya penampilan pasangan anda sehingga akan terlihat menarik. Bukan hanya akan terlihat menarik saja, model cincin yang sesuai dengan karakter pasangan juga akan menambah kesan yang muncul dari pasangan anda saat cincin tersebut diberikan sehingga hal ini akan semakin menambah kedekatan diantara kalian berdua.

Bukan hanya itu saja, soal ukuran pun perlu diperhatikan. Sebaik apapun cincin tunangan yang anda belikan untuk pasangan, semahal apapun cincin tunangan yang anda belikan untuk dia tapi jika ukurannya tidak sesuai dengan jari pasangan anda maka cincin tersebut tidak akan nyaman untuk dipakai. Cincin yang kekecilan atau kebesaran tidak akan bisa dipakai oleh dia. Cincin yang ukurannya terlalu kecil jelas tidak akan bisa masuk ke jarinya. Selain akan menimbulkan rasa sakit, jika dipaksakan cincin ini juga akan sulit untuk dilepas lagi, apa lagi jika berat badannya bertambah maka hal itu akan sangat menyulitkan. Tapi jika ukurannya terlalu besar maka cincin akan mudah lepas dan akhirnya akan mudah jatuh atau hilang.

  • Aturan menggunakan cincin tunangan

Aturan lain yang perlu anda perhatikan adalah ketika menggunakan cincin tunangan. Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti dalam menggunakan cincin tunangan. Semua itu tergantung pada selera dan kemauan dari masing-masing pasangan. Tapi pada umumnya para pasangan yang sudah melangsungkan tunangan akan memakai cincinnya di jari manis sebelah kiri. Aturan ini berlaku untuk paara perempuan. Sedangkan ketika sudah menikah, maka cincin tersebut akan beerpindah dari jari manis tangan kiri ke jari manis tangan kanan. Lalu bagaimana dengan laki-laki?

Tidak banyak para laki-laki yang memakai cincin tunangannya. Ini berbeda dengan para perempuan yang kebanyakan akan memakai cincin tunangan setelah mereka melangsungkan sebuah tunangan. Pada tahun 2011 yang lalu, jumlah laki-laki yang memakai cincin tunangannya hanya sekitar 5% saja. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan para perempuan yang kebanyakan memakai cincin tunangan. Untuk pemakaiannya pun tidak jauh berbeda. Para laki-laki akan memakai cincin tunangannya di jari manis sebelah kiri, dan ketika sudah menikah maka cincin akan berpindah ke jari manis tangan kanan.

Aturan ini akan bermanfaat karena anda tidak perlu repot-repot mengatakan pada semua orang bahwa anda telah tunangan atau telah menikah. Orang sudah bisa menillai dari tempat cincin yang anda pakai. Jika anda memakainya di jari manis sebelah kiri maka mereka akan menilai anda masih dalam tahap tunangan tapi jika anda memakainya di jari manis sebelah kanan maka mereka akan tahu bahwa anda suda menikah.

  • Aturan setelah putus

Tidak menutup kemungkinan seorang yang sudah melangsungkan tunangan akan putus di tengah jalan. Kasus seperti ini cukup banyak kita temukan di sekitar kita. untuk itu, masyarakat pun secara tidak langsung membuat aturan pemakaian cincin tunangan saat sudah tidak lagi bersama atau istilah lainnya saat pasangan tersebut sudah putus. Aturan ini bukan tentang aturan bagaimana pemakaian cincin saat sudah putus tapi lebih pada cincin tersebut akan diapakan setelah mereka tidak lagi bersama.

Pada umumnya seorang perempuan akan menawarkan untuk mengembalikan cincin itu kepada pihak laki-laki. Hal ini dilakukan karena mereka ssudah tidak lagi memiliki hubungan. Selain itu, yang menyebabkan perempuan mengembalikan cincin tersebut adalah karena cincin itu statusnya dulu sebagai cincin tunangan yang diberikan oleh laki-laki kepada perempuan karena mereka telah melangsungkan sebuah tunangan. Meskipun ada penawaran dari pihak perempuan untuk mengembalikan cincin tunangan, tapi biasanya dari pihak laki-laki tidak akan menerimanya. Entah karena alasan malu atau apa yang jelas jarang laki-laki yang mau menerima cincin tunangannya kembali.

Aturan lainnya adalah menjual cincin tersebut. Ini adalah aturan yang cukup adil karena setelah menjual cincin tunangan, biasanya uang hasil dari penjualan cincin tersebut akan dibagi dua, sebagian untuk pihak laki-laki dan sebagian lagi untuk pihak perempuan. Tentang berapa besarnya uang tersebut, apakah dibagi dua sama rata atau tidak semua itu tergantung kesepakan pasanggan tersebut. Tapi yang paling penting disini adalah saat membagi uang hasil penjualan tersebut, usahakan tidak ada konflik baru. Diharapkan kalian bisa mengendalikan emosi sehingga tidak ada masalah baru yang muncul. Jangan karena masalah yang menyebabkan kalian putus lalu hal itu dibawa juga saat membagi uang hasil penjualan cincin. untuk itu, sebaiknya kalian berdua bisa mengendalikan emosinya masing-masing.

Di atas adalah berbagai aturan yang ada untuk sebuah cincin tunangan. Aturan-aturan tersebut bisa berlaku seluruhnya tapi bisa juga tidak berlaku sama sekali, atau berlaku sebagian saja. Semua itu tergantung tradisi yang ada di sekitar anda. tapi yang jelas bahwa berlaku atau tidaknya peraturan tersebut tergantung dari pasangan yang berkaitan. Jika sejak awal pasangan tersebut mengetahui berbagai aturan itu maka mereka akan saling mengerti untuk menjalankan seluruh aturan itu. tapi jika salah satu saja yang memahaminya atau bahkan keduanya sama sekali tidak tahu dengan aturan-aturan tersebut maka sulit untuk menjalankan aturan itu. hal ini karena keduanya sulit untuk mengerti tentang mengapa perlu untuk menjalankan aturan tersebut.

Demikian tadi pembahsan tentang berbagai aturan dalam cincin untuk tunangan. semoga bermanfaat.

RECENT POST
JOIN MY MAILING LIST
bottom of page